Rabu, 28 Desember 2016

mine (10)

Aku memaklumi jika itu menyangkut hobi mu, namun jangan pernah berani menjadikannya alasan untuk menutupi kebohongan mu.
Baru pertama ini aku menaruh kepercayaan yang sangat besar pada seseorang, dan ku harap kamu tidak menghancurkannya.
Jangan pernah memiliki niat untuk menyakiti, karna itu tidak pernah terbesit dalam fikiran ku sekali pun.

Kita pasti berpisah, entah apa alasannya nanti.
Aku tidak ingin menebak nya sekarang, karna aku ingin menikmati yang ada saat ini.

Kita bertemu seperti yang seharusnya,
kita menaruh hati dengan cara yang benar, dan
kita bersatu layaknya pasangan yang lain.
Jadi aku berharap, kita akan berpisah dengan baik-baik nantinya.

Selasa, 27 Desember 2016

...

Semua pergi,
mungkin karna aku hancur.




Semua meninggalkan, 
dengan beraneka tujuannya.





Semua melupakan,
mungkin karna aku terlihat kacau.





Semua bersikap acuh,
mungkin memang begini seharusnya.

kacau

Air mata pun tak mampu terjatuh, karna ini terlalu dalam lukanya.
Rasanya ingin sekali berteriak hingga semua orang menjadi tuli karna mendengar teriakan kehancuran.
Ingin mengaduh, tapi semua pergi seakan tak mengenal.
Jeritan sudah menumpuk di dada yang membuat nafas tak beraturan, bahkan lupa untuk menghirup oksigen kehidupan.

Hidup terlalu banyak coretan warna, yang semakin lama semakin usang hingga tidak pantas untuk dilihat lagi.
Sepertinya semua memang sudah terlanjur salah, mencari benarnya pun hanya akan menimbulkan luka baru.
Sudah tidak ada lagi yang saya cari di dunia ini, sudah terlalu kacau.
Semuanya membutuhkan tenaga, semuanya menyakiti hati, dan pada akhirnya hanya akan membuat penat kepala.

Jika dengan cara tertidur pulas mampu terlepas dari masalah dunia, saya akan melakukannya.
Namun itu tetap tidak ada gunanya, semua berkecamuk di fikiran, seperti sudah terpatri.
Tidur malam juga sudah terganggu, bahkan saya lupa bagaimana rasanya kenyamanan dunia.

Dan jalan akhirnya adalah mengaduh pada Tuhan.
Hina sekali saya, hanya menyebut nama Tuhan jika sudah lelah.
Baru menyadari bahwa semua yang ada hanyalah semu.
Jika boleh memilih, saya ingin tertidur pulas, benar-benar pulas, hingga semuanya menjadi gelap lalu perlahan hanyalah jiwa yang saya bawa pergi.

Minggu, 25 Desember 2016

mine (9)

Entah harus percaya atau tidak,
hati ku memaksa untuk percaya, namun logika ku memberontak.
Mungkin ini semua karena aku terlalu takut kehilangan, atau mungkin juga karena aku tidak ingin berbagi.

Aku memperhatikan raut wajah mu saat kamu bercerita dan mengenang-nya, ada rasa rindu yang tersimpan di dalamnya.
Aku tahu kamu mampu menyembunyikan nya dengan cepat, tapi aku mampu melihatnya lebih cepat lagi.

Sebenarnya kamu anggap aku itu apa?
kekasih mu atau hanya wanita selingan mu?

Jangan pernah menjadi bayangan yang lain saat kamu belum mampu menghapus bayangannya dari diri mu.

Minggu, 18 Desember 2016

mine (8)

Sepertinya kamu baru menyadari bahwa hati mu salah, itu cukup terlihat dari sikap mu.
Tidak, aku tidak menyalahkan mu karena itu. Ini memang salah ku sedari awal.
Salah ku yang perasa, dan salah ku juga karena belum mampu untuk menghilangkan sifat lama ku.

Tak apa jika memang kamu ingin mengakhirinya, sebelum ini semakin jauh sayang.
Setelah mu, aku ingin beristirahat dari cinta yang salah.

Terima kasih untuk waktu yang sangat singkat ini,







love.

mine (7)

Maaf untuk masa lalu ku yang kelam, seharusnya aku mengenalmu sedari dulu.
Maaf bila ternyata aku menyakiti mu, itu diluar kendali ku.
Maaf karena kejujuran ku ternyata membuat mu ragu, aku hanya tidak ingin kamu mendengarnya dari orang lain.

Aku harap kamu tidak mengambil keputusan besar disaat hati mu sedang gusar, 
tapi jika memang berakhir adalah jalan terakhirnya, aku terima.

Karena aku sadar diri, sikap ku jauh dari kata baik.

Rabu, 14 Desember 2016

mine (6)

Setiap kata yang keluar dari bibir mu, sangat manis ku dengar.
Tatapan mu membuat ku jatuh cinta lagi, lagi, dan lagi.
Genggaman mu membuat ku merasa aman.

Namun waktu terus berjalan, sayang.
membuat ku tak sadar bahwa cinta bisa hilang.
Mungkin aku bukan wanita yang cukup manis, tapi aku mencoba untuk menjadi wanita yang pantas bersanding dengan mu.

Sepertinya semua akan hilang, tapi tidak dengan perasaan ku.
kamu boleh saja berubah, tapi hati ku tidak.

Bila sudah terlanjur begini, aku hanya mampu terus berharap.
berharap agar kamu tetap bertahan.

Senin, 12 Desember 2016

mine (5)

Seseorang pernah mengajarkan ku tentang arti cinta itu sendiri,
katanya, cinta itu datang tanpa permisi, ia datang tanpa tahu diri, dan ia terkadang datang membawa luka yang masih tersembunyi dengan rapih.
katanya, cemburu itu bukan cinta, meragu pun juga bukan.

rasa takut pun mulai menghantui ku, karena aku sedang terbakar api cemburu, dan aku juga sedang dilanda ragu.
Aku takut ditipu perasaan, atau mungkin juga terlena keadaan.
Lalu, rasa apa yang sebenarnya ada?
cinta kah?obsesi kah?atau mungkin hanya sekedar kagum?

Tidak, aku yakin betul aku jatuh cinta.
Jatuh cinta pada pandangan pertama.
Ah, mungkin saja aku hanya takut bila ternyata posisi ku digantikan oleh wanita lain.

Sebenarnya aku suka dengan tawa mu, tapi aku benci bila tawa itu karena ulah wanita mu yang lain.
Sebenarnya aku juga suka dengan suara lemah mu, tapi aku sangat benci bila itu bukan karena ku.

malam

Malam,
biasanya aku membenci mu karena kamu selalu datang membawa kesedihan yang tersisa,
tapi kali ini kedatangan mu selalu aku nantikan.
Karena seorang pria mampu melawan kesedihan itu hingga habis tak membekas.

untuk kali ini, izin kan aku terus menanti mu 
karena, kehadiran mu mempertemukan ku dengan sosok itu.

Suara di seberang sana membuat ku terlena, hingga aku tak sadar bahwa matahari mulai menggeser takhta mu.

Selasa, 06 Desember 2016

bastard

PECUNDANG!

Aku sangat ini meneriaki mu dengan kata itu,
aku ingin sekali melihat mu merasa bersalah,
aku ingin sekali mendengar kalimat penyesalan mu,
dan aku juga ingin nantinya kamu berada di posisi ku.

Katakan aku jahat, bukan kah kita sama jahatnya?
Katakan saja aku brengsek, bukankah kita bersatu karena sama keparatnya?

Wanita mana yang akan tetap memuja mu disaat mereka tahu bahwa kamu memiliki wanita simpanan yang akan kamu panggil jika kamu membutuhkannya?

Wanita mana yang tetap bertahan dengan mu disaat mereka tahu bahwa hati mu selalu di ambang?

Wanita mana yang tetap mengharapkan balasan pesan dari mu tiap harinya disaat mereka tahu bahwa kamu hanyalah pria 'pemain'?

Hanya ada 1 wanita bodoh itu, yaitu aku.

Lalu, mengapa kamu meninggalkan ku disaat semuanya sudah terlihat baik?
Mengapa kamu memilihnya untuk menjadi wanita mu?
Sepertinya yang dulu aku lakukan memang percuma, mencintai mu adalah kesalahan terbesar ku.
Dan perpisahan dengan mu, adalah awal ku menjadi 'wanita'.

ya

Entah apa yang di mau hati ini sekarang,
seperti merindu yang sudah lama hilang.
Nyatanya saja aku masih menggenggam erat jemari mu, tanpa memiliki rasa ingin tahu apa yang selanjutnya akan terjadi.
Aku harap ini bukanlah bunga tidur, tapi sepertinya aku sedang bertarung untuk berdamai dengan masa lalu ku.
Ia keras kepala ternyata, sudah aku kubur tanpa ada celah namun masih tetap mengganggu malam ku.

1 permintaan ku, jangan pergi dulu setelah kamu mengetahui bahwa kenyatannya ia masih sering bertamu dalam lelap ku.
Bukan dia lagi yang aku ingini sekarang, tapi kamu.

Senin, 28 November 2016

mine (4)

Aku harap ini tidak sementara, seperti yang sudah sudah.
Aku ingin kamu akan tetap semanis ini saat sedang berbicara dengan ku,
aku juga sempat berkhayal kita akan tetap seperti ini dalam jangka waktu yang lama.
Aku sudah sangat yakin untuk menjalaninya dengan serius tanpa ada kata 'bermain'.

Semenjak mengenal mu, aku terlalu sering berharap ternyata.
Mengharapkan hal yang dulu tidak akan aku alami lagi untuk saat ini.
Berharap aku tidak akan jatuh lagi untuk alasan yang sama.

Mungkin kamu fikir aku terlalu berlebihan, tak apa jika memang begitu yang terlihat orang.
Karena aku sadar, aku tidak mempunyai nyali sebesar itu untuk mengatakan ini semua di hadapan mu, maka aku hanya mampu menulisnya dan membiarkan kamu perlahan mengerti hati ku.

Mungkin ini hanyalah sebuah tulisan bagi mu, tapi percayalah, setiap kata yang aku tulis itu berasal dari hati ku tanpa perlu lagi aku mengarangnya.
Entah lah, tulisan ini hanya akan kamu baca lalu akan dilupakan atau mungkin nanti akan kamu kenang.
Aku tidak mampu merangkai kata se-apik mungkin agar berkesan untuk mu, tapi ini semua aku khusus kan untuk mu.



mine (3)

Ini terlalu singkat sayang,
perkenalan dengan mu memang yang aku inginkan,
tapi bukan ini cerita yang aku khayal kan.
Aku tidak ingin kamu ada di posisi seperti ini, aku tidak ingin kamu harus memih antara aku atau teman mu itu.
Tapi aku semacam tidak rela jika kamu lebih memilih teman mu, namun di satu sisi aku tidak ingin menjadi penghalang pertemanan kalian.

Memang ini harus segera di akhiri, sesakit apapun caranya, karena yang seperti aku tulis kan tadi, aku tidak ingin menjadi perusak pertemanan kalian.
Ah, tapi aku ingin sekali memikirkan diri ku sendiri.
Bila sudah terlanjur begini, harus apa aku?
Mungkin ini bukan lah satu-satunya batu loncatan untuk kita, tapi ini sangat memuakan.

mine (2)

Aku takut terlalu cepat mengartikan ini semua.
Sejenis takut kehilangan hal yang belum aku miliki
semacam takut menyadari bila kamu pasti pergi.

Ada apa dengan hati ku?
apa yang melekat di dirimu sehingga mampu membuat ku mudah terpana?
kata-kata apa yang keluar dari bibir manis mu sehingga aku semakin yakin?

Maaf, bila aku masih belum mampu mengungkapkan semuanya.
aku takut kamu akan pergi disaat kamu sudah mengetahui isi hati ku.

Jika ini hanya lah bunga tidur ku, aku harap aku tidak akan pernah terbangun lagi.

Kamis, 24 November 2016

mine (1)

Kali ini aku ingin menjadi egois,
yang menuntut status dan terus mengingatkan mu bahwa kamu hanya lah kepunyaan ku.
Aku tidak ingin seperti yang sudah sudah, mencoba bertahan dan membiarkan perasaan ini semakin menumpuk.

Aku lelah merasakan kehilangan,
biarkan kali ini aku memiliki mu seutuhnya.
Bukan hanya rupa mu, tapi juga hati mu.

Aku tidak ingin melepasmu begitu saja meskipun kamu sendiri yang memintanya.
Aku ingin merasakan jatuh cinta dalam waktu yang lama,
aku ingin menggenggam sesuatu tanpa ada yang mampu merampasnya dalam waktu yang lama.

Biar kan kali ini aku memiliki mu, biar kan kali ini aku jatuh cinta dengan cara yang wajar.

Karena dari awal perkenalan kita memang sudah benar.
Maka, biar kan ini berjalan mulus tanpa perlu ada penghambatnya.

Rabu, 23 November 2016

aku, kamu, dia

Kamu lebih mementingkan perasaan teman mu itu dibanding aku,
mengorbankan perasaan mu sendiri demi kesenangan teman mu, 
membiarkan semua malam kita terasa sia-sia,
mengubur semuanya dengan rapih tanpa meninggalkan jejak apapun.

Mengapa disini seolah perasaan ku tak begitu penting untuk kalian?
Bukan ingin ku untuk membuat pertengkaran kecil di antara kalian, 
tapi maaf, maaf bila dari awal aku lebih memilih mu dibanding teman mu itu.
Untuk teman mu, aku sangat berterima kasih karna telah memperkenalkan mu dengan ku.

Aku hanya ingin kamu mengerti, aku mencintai mu tanpa syarat,
aku mengagumi mu tanpa banyak bertanya, aku memperhatikan mu tanpa perlu mengusik mu, dan aku merasa nyaman tanpa perlu ada di samping mu.

Maaf, karna aku jatuh hati. 
Maaf, bila aku keras kepala.
Maaf, bila aku menyukai mu tanpa memikirkan perasaan yang lainnya.

Jika kamu memutuskan untuk mundur, maka aku juga memutuskan untuk menghilang dari kehidupan kalian.

ya

Hembusan angin di malam hari layaknya alarm yang mengingatkan ku tentang mu,
masih terekam jelas semuanya dalam fikiran-ku.
Malam dimana pertama kalinya kamu mengantar ku pulang, malam kedua kita menembus derasnya hujan, dan malam terakhir kita memutuskan untuk berjalan masing-masing.
sepertinya aku mulai membenci malam, karna malam selalu menimbulkan kenangan baru.

Aku sudah menduga sebelumnya bahwa akhir cerita kita akan seperti ini, sama seperti 'pria' lainnya yang pernah membuang ku setelah mereka 'mendapatkan' ku.
Namun aku jauh lebih terpuruk sekarang, karena aku kira kita akan terus berjalan berdampingan dalam waktu yang lama.

Ah, aku tidak ingin lagi mengingat setiap kejadian itu.

Malam ini, malam untuk ku sendiri.
Katakan saja aku egois, tak apa asal aku bisa meluapkan semuanya.
Aku jatuh lagi, jatuh untuk terakhirnya dengan alasan yang sama, yaitu kamu.

Mulai detik ini, aku akan menutup cerita kita.
Kamu mungkin saja sudah menutupnya sejak lama, tapi aku baru mampu saat ini.

Aku baru mengerti, tidak ada cinta yang salah, yang salah hanyalah untuk siapa cinta itu.

Siapa aku yang berhak menyalahkan takdir? ini semua memang resiko yang seharusnya aku tanggung karna berani mencintai mu, tidak, sekarang aku tidak lagi mencintai mu.


Selasa, 15 November 2016

ending.

Sebenarnya dari awal perkenalan kita adalah sebuah kesalahan.
Kesalahan yang seharusnya memang tidak terjadi.
Tapi ini sudah terlanjur, benar-benar terlanjur.

Kamu mampu membuatku jatuh dalam pesona mu,
kamu juga mampu membuatku terlena dengan senyum-mu.

Aku sudah memutuskan untuk menjalani ini serius tanpa ada kata 'bermain'.
Namun, disaat aku sedang jatuhnya, ternyata kamu memilih menjalani hubungan dengan wanita lain.

Sebelumnya aku masih tak ingin menerima kenyataan pahit ini,
percayalah kasih, ini patah hati terhebat ku.
Seorang yang 'ahli' pasti akan ada titik dimana ia mengaku bahwa ia 'kalah'.
Dan ya, aku mengaku kalah.

1 minggu, 2 minggu masih terasa guncangannya.
dan sekarang, di minggu ke-3 ini, aku merelakan.
Benar-benar merelakan mu untuk bahagia bersama wanita yang kamu pilih.

Mungkin terkadang aku masih merasakan rindu, tapi tak apa, rasa ini akan hilang dengan berjalannya waktu.
Kali ini, aku ingin beristirahat dari cinta yang salah.
Aku ingin menutup rapat lagi pintunya, lebih rapat dari sebelumnya, sehingga sulit untuk 'pria' lain membukanya.

Luka ini juga akan tertutup lagi, ini hanya tentang sebuah kebiasaan, tenang saja.
Aku sudah berdamai dengan masa lalu ku, dan aku akan menjalanin hidup tanpa pernah mengusik mu lagi.
Jadi, selamat tinggal untuk mu. Doa ku kali ini, semoga kamu tidak mengambil jalan yang salah.

Jumat, 11 November 2016

orang baru. (end)

Teruntuk mu,
Seorang pria yang mampu merobohkan dinding penghalang ku,
yang dengan mudah membuat ku tersipu malu,
dengan berbagai sikap yang aku kira kamu menyukai ku.

Teruntuk mu,
Seorang lelaki yang dengan mudahnya selalu ada di tiap hari ku,
membuat ku merasa menjadi ratu di dunia kecil kita.

Teruntuk mu,

Aku tidak ingin terlihat lemah di depan mu, aku juga tidak ingin menjadi ratu drama disini.
Aku tidak ingin menjadi wanita pengejar status, maka aku biarkan semuanya mengalir begitu saja.
Tapi ternyata, kamu menjatuhkan ku lagi, dengan cara yang lebih tragis.

Untuk apa kamu memulai percakapan dengan ku disaat kamu sedang mengejar wanita mu itu?
Untuk apa juga kamu mengajak ku menghabiskan malam, bercanda ria layaknya sepasang kekasih dan mengenalkan ku pada teman-teman mu itu?

Jika niat awal mu hanya bermain, seharusnya kamu mengingatkan ku untuk tidak memakai hati.

Aku jauh lebih terpuruk sekarang, hingga air mata pun tak sanggup untuk jatuh.
Aku menderita lagi, dan ini lebih besar pengaruhnya dibanding sebelumnya.

Mau tidak mau, aku harus mengembalikan mu pada pemilik yang sesungguhnya, bukan?
Tapi mengapa disaat aku ingin benar-benar mengikhlaskan mu, kamu datang mengatas namakan 'rindu' ?
Bila aku sudah semakin jatuh lebih dalam lagi, kamu kembali mencampakan ku.

Aku seperti sedang dipermainkan dengan cinta saat ini,

Aku rindu. Kamu sangat tahu itu, dan aku juga menginginkan kamu untuk kembali lagi.

Namun, logika ku kembali menyadarkan ku.
Untuk apa pula aku menunggu akhirnya hubungan mu dengan wanita mu?
Apakah aku harus melewatkan kesenangan ku hanya untuk menanti mu pulang?

Sepertinya ini sudah lebih dari cukup.
Aku ingin merasakan kebahagiaan lagi, kebahagian yang aku rasakan sebelum kamu datang untuk menggantinya dengan mimpi buruk.

Untuk terakhir kalinya, aku rindu.

Sampai berjumpa di masa yang akan datang dengan pribadi yang semakin baik.

maaf

Salah kah aku yang meminta sebuah janji dari seorang yang sudah memiliki kekasih?
Salah kah aku yang mendoakan dan tetap menunggu hubungannya berakhir?

Ya, aku tau itu terlalu rendah.

Tapi jika aku ceritakan semuanya dari awal, kalian pasti akan mendukungku.
Karna, bukan aku yang berperan sebagai perebutnya.
Tapi wanita-nya itu.

Dia sudah merebut lelaki ku, dia sudah merebut apa yang seharusnya milik-ku.

Lalu aku harus apa sekarang?
mencari cinta yang baru?
untuk apa?
aku takut jika aku menjadikan 'ia' sebagai pelarian ku.

Aku hanya bisa mengikuti kemana cerita ini berjalan.

Selasa, 08 November 2016

:))

Kamu tau?
Aku mencoba terus menerus melawan ego ku,
itu hal tersulit yang pernah aku lakukan.

Kamu tau?
aku seperti biasa saja saat melihat kamu membagikan foto mu dengan wanita mu di social media,
hahaha aku bahkan mencoba untuk tetap tertawa dan mendoakan yang terbaik untuk hubungan kalian.

Kamu tau?
Hati ku menjerit, mungkin kamu tidak mendengarnya, tapi ini sungguh menyiksa ku.
aku seperti orang kehilangan arah.

Padahal hanya kamu, tapi kenapa begitu hebat pengaruhnya?

ah aku terlalu menggunakan hati hingga jadi begini.

jerk

Bukan, bukan aku yang ingin melepas mu
tapi kamu yang melepaskan diri dari ku.
Lihat saja sekarang, kamu mampu tertawa liar bersama wanita mu sedangkan aku masih saja meratapi kepergian mu.

Memang, aku yang mengucapkan janji itu. 
janji untuk tidak saling mengusik, janji untuk tetap menjaga hubungan baik satu sama lain.
Tapi, sungguh aku tidak sanggup.
Aku ingin sekali menulikan telinga ketika mendengar kabar mu dengan wanita mu itu.
aku ingin sekali membutakan mata ku ketika melihat foto bahagia kalian.

Ini sudah terlalu jauh, hubungan kita sesungguhnya adalah sebuah kesalahan.
Dan maaf, maaf bila aku masih sering merindukan mu.
Tapi biar saja begini, biar saja luka itu perlahan tertutup.
Ini memang salah ku yang perasa.

Kamis, 27 Oktober 2016

:)

Dia pernah bertanya,
kenapa aku bisa semudah itu nyaman dengannya
tidak ada 1 kata pun terlintas dalam benak ku,
karna aku sendiri pun tidak tau apa alasannya.

Aku pun mencoba mencari jawabannya,
dan aku mengerti.
waktu.
karna-nya aku dibuat nyaman.
Tapi apa sekarang?
apa pentingnya jawaban itu bagi mu saat ini?
hati mu saja entah untuk siapa,
lalu aku harus apa bila sudah terlanjur begini?

kamu terlihat kacau sekarang, memberikan pesan singkat untuk ku tentang patah hati mu.
aku tau, itu hanya drama mu.
biar saja aku berfikir begitu,
biar saja aku membenci mu,
karna dengan cara inilah aku mampu melupakan.

Orang baru (?)

Ketika mulut-ku mengatakan 'tidak',
hati ku pun ikut memberontak.
Setidaknya aku berhasil melawan ego ku.

Hati ini memang belum terlalu jatuh,
namun tetap saja ini menyesakkan.
Ternyata doa ku sudah dijawab cepat oleh-Nya,
bukan dia orangnya

Kali ini aku mengembalikannya kepada pemilik yang sesungguhnya, memang itu yang harus aku lakukan bukan?
Memang ini menyakitkan, tapi apa lagi yang bisa aku lakukan?
Aku tidak ingin menjadi perebut.

Ah, aku takut jika 'dia;' yang aku maksud membaca tulisan ku ini,
aku takut dia salah mengerti keadaan,
dan aku takut dia menjadi merasa bersalah.
Tapi aku ingin mencurahkan semuanya, karna aku tau, nyali ku tak sebesar itu untuk jujur.

Doa ku kali ini, semoga dia bahagia.
Dan untuk kamu yang aku maksud, terima kasih. Perpisahan dengan mu, adalah perpisahan terbaik ku..

Minggu, 23 Oktober 2016

orang baru

Sepertinya baru kemarin aku menutup hati
mengabaikan setiap pesan yang ada dari pria mana pun
mencoba untuk tidak terisak ketika malam menyambut
merasakan perih walaupun tak berdarah

Tapi, apa lagi ini?
Aku sudah menutup rapat pintunya, namun siapa yang tetap berani membukanya?
aku sudah muak dengan rayuan, tapi kali ini ia tak menggunakan mulut manisnya
entah lah, entah apa yang menarik dari dirinya sehingga aku mengizinkannya singgah.
hanya bersinggah, tapi mengapa aku yang begitu mudah nyaman?

Baru saja ia datang, tapi mampu merusak tidur ku.
meskipun bukan menyakiti ku, namun aku yakin, suatu saat nanti ia pasti akan menyakiti juga.
Jadi, lebih baik aku menyudahinya sekarang.
Tapi, kenapa aku seperti tidak siap?

Ah, aku sudah terbuai oleh nya.
baiklah, mari kita lihat caranya bermain.
Kita lihat, sampai kapan ia akan bertahan
Dan bagaimana ia menyakiti.

Rabu, 19 Oktober 2016

kisah sekolah

Kali ini aku berada di koridor sekolah tanpa adanya kamu.
Meskipun aku sendiri, namun tawa mu menggema, derap langkah mu melantun tertangkap indera pendengar ku.
Namun, aku kembali menyadarkan diri, tak ada siapa pun di sini, hanya sebuah memori yang melekat sempurna di setiap tempatnya.
Perlahan air hujan pun jatuh, tidak membasahi ku, hanya saja lapangan yang biasa kamu gunakan untuk bermain basket itu menjadi basah tergenang air.

Bola mata ku seolah mencari, dan terpaku menatap kantin sekolah yang sudah terlihat sepi, hanya ada kursi dan meja yang sudah tertata.
Di ujung dekat wastafel, 2 kursi yang berhadapan dengan 1 meja yang memisahkan keduanya, tempat yang biasa kita gunakan untuk melepas penat karna pelajaran atau juga terkadang tempat kita saling mempertahankan argumen.

1 langkah, 2 langkah, 3 langkah, aku terus menghitung tiap langkahan kaku ku, tak menyangka ternyata ini mengarah ke parkiran sekolah.
Ah sepertinya aku tak sanggup meneruskan tulisan ini lagi, tapi akan ku coba agar kamu mengerti betapa keras kepalanya rindu ini.
Mata ku terpaku tepat di tengah barisan sepeda motor itu, tempat yang biasa terisi kendaraan mu, tempat kamu menatap ku penuh arti, tempat kita memadu kasih, dan itu menjadi temopat favorit ku.

Semua memutar tepat di depan ku, layaknya sebuah film kisah asmara remaja.
Cukup lama aku asyik melihat potongan film itu, dan perlahan memudar.
Kali ini aku kuyup, tak seperti biasa sewaktu kamu masih bersama ku.

Aku terisak kali ini, kembali meratapi kepergian.
Di saat aku semakin merasa kehilangan, saat itu juga aku semakin membenci mu.
Membenci karna aku tidak bisa mengingkari takdir kita, membenci karna aku masih belum mampu menerima kenyataan bahwa kamu lebih memilih nya.
Sebenarnya, dulu kamu anggap aku apa? ku akui bila tidak ada status yang mengikat kita, tapi seharusnya kamu jangan hanya bersinggah.

Baiklah, hari ini biarkan saja bangunan sekolah kita ini menjadi saksi dari kepedihan ku, dan menjadi saksi bahwa aku tidak akan mengharapkan mu lagi.

maaf

Kasih, maaf karna aku terlena.
Maaf karna menaruh hati , dan lagi lagi,
maf aku sempat berharap.
Terima kaih karna kamu sudah menunjukan sisi lain dari diri mu.
Terima kasih juga sudah membuat ku sadar bahwa aku salah jatuh hati.



-shelly

Jumat, 30 September 2016

pertama

Biar saja begini, hening meskipun ramai.
Entah apa yang difikirkan kali ini, tapi semua diam.
Begitu pun juga aku, tak ada kata yang terlintas di benak
hanya menikmati suasana malam dengan iringan gitar yang menemani.
Setiap senar mendapat giliran untuk kamu petik, dirangkai sedemikian rupa menjadi alunan musik yang menyayat hati.
Kamu berhenti memainkan lagu kita, entah apa alasannya. 
Mungkin bosan atau saja lelah, aku tak bisa menebak dari guratan wajah mu.
Saling menatap dan tetap menjaga keheningan malam, genggaman mu semakin kuat ku rasa.
Tubuh ku bergetar hebat, hanya tatapan dan genggaman mu saja mampu meluluhkan hati ini.
Perlahan kamu menghapus jarak di antara kita, deru nafas mu sudah dapat ku dengar.
bingung, aku tak tau harus bagaimana dalam kondisi seperti ini. Ini yang pertama bagi ku, namun aku yang ke sekian bagi nya.
Aku memilih untuk diam, menikmati setiap nafas mu yang sempat singgah di kulit ku.
Dan, ya, aku merasakan ini pada akhirnya. Kamu mencium ku, perlu ku ulangi lagi, kamu MEN-CIUM-KU tepat di bibir ku.

Aku sempat ragu dengan apa yang aku rasakan belakangan hari ini, namun setelah kejadian ini, aku sangat memahami nya.
Ternyata hati ini memang sudah memilih mu, entah dari kapan dan bagaimana, tapi hanya itu yang ku tau.
Sekarang, nanti, besok, lusa, ataupun bulan selanjutnya aku membutuhkan mu, akan dan tetap begitu.
Jadi jangan pernah berani berhayal tentang akhirnya cerita ini.



Jumat, 09 September 2016

.

Kamu tau apa tentang diri ku?
Seenaknya saja mengomentari apa yang aku lakukan.
Aku tidak pernah menyangkal bahwa kamu pernah singgah,namun bukan berarti kamu tau semua itu.
Aku saja tidak pernah bahkan tidak berniat hadir lagi di tiap hari mu,
tapi kenapa sekarang seakan kamu berhak atas semuanya?
Sebenarnya apa yang kamu inginkan?
Sudah menyakiti lalu hadir kembali seperti tidak pernah berbuat kesalahan.

Selasa, 09 Agustus 2016

Kamu

Aroma apa yang melekat di tubuhmu?
yang sanggung membuatku candu.
Rangkaian nada apa yang sedang kau lantunkan?
nyatanya, derap langkahmu membuatku merasa aman.
Semuanya melekat dengan sempurna di dirimu?
seperti melihatmu adalah kewajiban baru ku.
Namun, kesendirian adalah hal yang ingin aku lakukan.
bukan kesepian melaikan menyepi.

Selasa, 02 Agustus 2016

Paksa

Kalian ingin membentuk ku seperti apa?
Dengan didikan seperti ini kah?
Apakah aku tidak berhak untuk mengendalikan hidup ku?
Apakah pendapat ku tidak sebegitu penting untuk kalian?
Lalu, bagaimana aku menjalankan ini semua dengan hati yang gembira?
Bagaimana aku melakukan ini semua dengan perasaan nyaman?
Mungkin benar pandangan kalian, dengan cara inilah aku bisa menjadi 'seseorang' yang berguna kelak.
Tapi bukan berarti aku menyiksa diri di masa muda ku ini kan?
Tolong beri aku waktu untuk merasakan masa muda ku, duduk lah bersama ku dan mari kita mulai perbincangan dengan berbagai sudut pandang.
Jangan terus seperti ini, terus memaksa kehendak kalian tanpa memperdulikan perasaan ku.
Aku berdiri kuat dan tersenyum senang tiap harinya, namun hati ku hancur tak tersisa.

Jumat, 29 Juli 2016

Hangat.
Itu yang ku rasakan setiap kamu memeluk ku erat.
Manis.
Ucapan mu selalu berhasil membuat ku terlena.
Lucu.
Sangat lucu ketika aku membayangkan kembali saat pertama kita bertegur sapa.
Aneh.
Kamu cukup membuatku bimbang, seperti ada sesuatu yang tidak aku ketahui tentang mu.


Namun.
Semua kisah ini hanya lah semu.
Tak seperti yang aku dambakan, tak seperti yang kita impikan.
Saat ini, kita layaknya air dan minyak.
Tidak bisa bersatu, walaupun berdampingan.


Mungkin hanya lah sebatas ini,
kita tidak bisa melangkah lebih jauh.
Karna kita sedang bertarung melawan hati.
Kita sama-sama harus memikirkan perasaan seseorang.


Di awali dengan celotehan singkat tentang masalah percintaan kita,
dan di akhiri dengan beribu kebohongan, hanya untuk kembali menuju jalan percintaan yang sudah tertata rapih.


Cinta,
terima kasih.

Sabtu, 16 Juli 2016

seperti pohon pisang

Kamu datang tanpa permisi.
Membawa sejuta rayu-mu, mengukir sebuah senyuman di bibir-ku,
dan membuat ku semakin berharap.

Mereka bilang kita tak pantas bersanding, mungkin karna masa lalu tetap menjadi bayang-bayang kita berdua atau mungkin juga karna kita belum mampu bersahabat dengan masa lalu.

Perlahan, kamu menarik-ku menuju jalan yang seharusnya kita lalui.
Kamu cukup berani untuk menunjukkan kepada mereka bahwa kita sanggup menuju masa depan yang bahkan belum sempat terlintas di benak-ku.

Namun nyatanya, kamu tetap pergi setelah semua baik-baik saja, membiarkan aku melanjutkan drama ini sendiri. Memaksa-ku untuk menelan semua janji manis-mu yang bahkan terasa hambar sekarang.

Kamu memiliki jiwa namun tanpa hati.

Aku tertawa sekarang, bagaimana bisa aku sebodoh itu? mengapa harus memperjuangkan tapi akhirnya tetap sama?
hati ini sangat sesak mengingat perjuangan kita sebelumnya, bahkan air mata pun tak mampu jatuh.


Minggu, 05 Juni 2016

Kisah

Kehidupan putri mana lagi yang ingin aku perani?
Sosok pangeran seperti apa lagi yang aku idamkan?
Jika semua kebahagiaan bisa kudapatkan dari mu.

Kita sedang tidak berada di dalam cerita cinderella yang mampu begitu mudah memikat hati sang pangeran
Kita juga tidak berada di dalam cerita fiksi lainnya yang bertemu tanpa sengaja dan tiba-tiba saja semua itu terasa mudah lalu berakhir dengan pernikahan,

Ini lah kita, setiap kisah mempunyai banyak pelajaran untuk kehidupan kita selanjutnya.

Siap kah kamu untuk melewati itu semua bersama ku?
Yakin kah kamu dengan perasaan yang sedang membara saat ini?
Sanggup kah kamu menepati setiap janji yang terucap dari bibir manis mu itu?

Jika semua jawaban itu adalah "iya",
Mari kita tunjukan kepada setiap jiwa yang meragukan kita.
Aku sungguh tidak sabar dengan semua kejutan yang akan kita temui nanti.
Karna aku yakin, kamu lah pelabuhan terakhir ku.

Rabu, 18 Mei 2016

Akan terbiasa.

Tak apa jika aku sendiri menanti fajar,
asalkan kau tertidur lelap.
Pejamkan mata, dan rasakan kenyamanan dengannya.
Jangan sesekali kau menengok ke arah ku, itu hanya menyakiti ku saja.
Aku pun akan belajar seperti itu, benar-benar melepaskan.
Tidur ku masih belum nyenyak, fikiran ku juga masih saja terganggu, hati ku masih terus berbisik.
Namun perlahan, aku yakin semuanya akan baik-baik saja.
Sama seperti saat kamu belum mengganggu tidur nyenyak ku,
ini hanyalah tentang kenyamanan.
Tapi pasti, aku akan terbiasa lagi.
Terbiasa tanpa kata-kata manis mu, terbiasa tanpa belaian hangat mu.
Sayang, ini sudah berakhir dari lama.
Maaf jika aku masih mengenang mu.

Senin, 09 Mei 2016

pergi lah sayang.

Aku yang di tinggalkan,
Aku yang di pertanyakan tentang retaknya hubungan kita,
Namun aku juga yang di salahkan.
Merelakan kamu dengan wanita yang kamu pilih, tidak kah cukup?
Kamu terlalu mengusik hidup ku, sayang.
Kadang aku merasa kamu ingin di tahan, tapi lebih sering aku merasa kamu menjauhkan diri.
Sudah tidak ada lagi senyum saat kita tanpa sengaja bertemu,
tidak ada lagi uluran tangan mu yang menahan saat aku ingin pergi,
Aku rindu,
Tapi aku sudah merelakan.
Jangan membiarkan ku terlalu larut dalam masalah ini,
Jika kamu ingin pergi, pergi lah. Jangan dipersulit.

Minggu, 08 Mei 2016

kemana kamu?

Sayang?
Kemana kamu?
Sudah bahagia kah?
Atau mungkin kamu sudah begitu nyaman dengan-nya?
Apakah dia memang lebih pantas di banding aku?
Masihkah kamu mengingat kenangan saat kita bersama? walau semenit saja?
Ah, sudah lah, aku tau itu hanya akan membuang waktu mu saja.
Tapi, aku hanya ingin kamu mengerti.
Aku masih di sini, meratapi setiap kejadian yang aku lihat saat kamu bersama-nya.
Tidak ada 1 kisah yang terlewatkan tentang kita,
Aku sangat merindu, tetapi aku tidak ingin kamu kembali.
Untuk apa lagi kamu kembali? Mengulang semua dari awal, berpura-pura bahwa kamu tidak pernah menyakiti ku, dan membiarkan semuanya berakhir seperti dulu lagi?
Sepertinya aku tidak tertarik lagi.
Biarlah seperti ini, tapi, tengoklah aku sesekali hanya untuk memastikan bahwa luka-ku sudah sembuh.



-aku-

orang ketiga

Sebenarnya bukan keinginan ku untuk menjadi orang ketiga di antara hubungan kalian,
Bukan, bukan karna aku terlalu rendah
Bukan pula aku terpancing dengan lelaki mu itu,
Tapi mengertilah, ini hanya untuk penyembuh luka lama ku.
Aku tidak akan merusak kebahagiaan kalian, tidak ada niat untuk merenggut hubungan yang kalian bina selama ini.
Ini masalah hati.
Aku hanya meminjam lelaki-mu untuk membuat ku melupakan luka itu.
Memang, memang benar masih banyak pria di luar sana yang belum menjadi milik wanita lain,
tapi entah lah, aku rasa dia lah yang mampu.
Jika kamu masih belum mengerti juga, dan berfikir aku akan mengambil dia dari-mu, itu hak mu.
Maaf, maaf bila aku menjadi orang ketiga di antara kalian.




8 Mei 2016.

Minggu, 01 Mei 2016

--

Malam ini, biarkan lah berlalu untuk menggantinya dengan pancaran sinar yang menghangatkan.
Tapi ini kisah yang berbeda, bukan tentang kamu yang dengan setia menemani sampai sinar itu memancar, ini tentang bagaimana sulitnya aku mengobati luka yang tidak tahu sampai kapan akan tetap membekas.
Satu hisapan dalam yang membuat emosi ini terus bergelonjak, satu hembusan asap yang menghilang karna udara dingin di malam ini.
Apakah di sana juga merasakan sakit seperti yang ku rasakan? atau mungkin dia tertawa lepas karna tidak ada beban lagi yang harus dia tanggung?
Aku hanya merindu bukan mengharapkan agar semua itu kembali, 
Aku sadar diri sekarang, mungkin memang benar, aku lah perusak mimpi indahnya.
Terlelaplah sayang, biar semua ini mengalir begitu saja sampai air itu larut dan ombak tidak lagi mengganggu-nya.

Sabtu, 30 April 2016

wattpad

https://www.wattpad.com/myworks/70169085-because


Yang bingung mau ngapain, Yang gak tau mau kemana malem-malem gini, baca yuk cerita gue di wattpad, belom selesai tapi masih proses, tinggal klik link diatas ini yaaa. dan kalo udah di baca jangan lupa vote and comments ya!ThankYou---

Jumat, 22 April 2016

dc?

Rasa bosan mulai merasuk dalam jiwa ku,dan perlahan mulai menutupi semua rasa yang ada.
Aku takut terlalu cepat mengartikan ini,aku takut hanya akan ada rasa sesal yang tak berujung,
Namun,jika aku tetap mempertahankan ini semua,apa untungnya untuk kita berdua?hanya sebuah hubungan tanpa komitmen yang jelas dan tak terarah yang sedang kita lalui sekarang ini,tapi aku tak sanggup membayangkan jika bukan kamu yang di sisi-ku tak pernah terbesit di akal sehat ku.


Minggu, 13 Maret 2016

..

aku sangat amat menyukai kopi,karna harumnya mampu membuat ku terbuai
aku juga menyukai burung,karna sayapnya yang indah mampu membuat ku ingin merasakan terbang bebas
dan aku juga menyukai bintang,karna bintang tidak pernah menyombongkan diri dengan cahanya tapi mampu membuat ku merasa terlena dengan gemerlapnya

ha

kita berdiri saling memandang ke dalam bola mata yang tak akan pernah bisa berbohong,dibawah rembulan yang mampu membuatku nyaman,dan tangan yang saling menggenggam erat karna takut terlepas.
bibirmu begitu indah ku lihat,karna disitulah kamu mengucapkan janji yang aku takut kamu melupakannya begitu saja
pelukan erat dari mu merasa aku sangat dilindungi dan seperti mengikat ku untuk tetap berada di pelukanmu.
aku takut kamu begitu mudah untuk melepaskan ku,dan pergi entah kemana mencari pelipur lara
aku takut kamu terbuai dengan waktu yang bisa membuat jarak diantara kita

Minggu, 06 Maret 2016

cerpen 1

Yaaa disini gue mau semacam buat cerpen lah ya,tapi ini fakta juga HHH jadi jangan bosen ya buat bacanya.







-karna cinta yang membara punya akhir yang begitu dingin-

Rabu, 02 Maret 2016

pertanyaan yang harus dipertanyakan

apakah kamu se tega ini untuk meninggalkan ku walaupun itu baik untuk masa depan ku.
siapa kah kamu yang mampu merusak tidur ku tiap harinya?
kapan kah kamu mampu membuka seluruh hati mu hanya untuk aku tempati?
dimana kah arti ketulusan itu,jika hanya rayuan yang keluar dari bibir manis mu.
bagaimana kah kita akan mewujudkan semua mimpi yang sudah kita rangkai berdua? jika kamu memilih untuk berkelana kembali.
bisa kah kamu kembali untuk menggenapi semua mimpi kita?
tidak ada kah waktu untuk aku perbaiki semuanya hingga aku mampu membuat mu jatuh hati lagi dengan cara yang benar?

hidangan yang cukup

memang terasa hambar
karna kamu milik teman dekat ku
sedikit kurang garam
karna senyum mu hanya tertuju untuk teman dekat ku.
hanya perlu ditaburi bumbu peracik,agar ada rasa di setiap obrolan kita berdua
tapi jangan ditambahkan bumbu yang lain,yang mampu membuat ku dan teman dekat ku menjadi retak.
cukup seperti ini saja sudah begitu nikmat untukku,tak perlu ditambahi apapun lagi karna ini sudah hampir sempurna untuk dihidangkan.
tinggal kita nikmati dan perlu kita hayati di setiap rasanya,tapi jangan hanyut dalam rasanya karna itu mampu merubah segalanya.

Minggu, 28 Februari 2016

kam

dulu kamu itu hal yang selalu mampu membuatku girang dengan semua perilaku kamu
dulu kamu itu cukup penting di setiap hari-hari ku
namun,setelah aku membuka mata ku dan melihat semua perilaku kamu dibelakang ku
aku baru sadar,kamu seorang lakilaki yang hanya membutuhkan kasih sayang dari semua wanita
jadi,sekarang aku terbiasa melihat mu dengan wanita yang berbeda tiap harinya
dan kita?hanya dua orang yang saling 'membutuhkan'
-kam

sampai jumpa,masa depan.

kemana kamu?
orang yang pernah aku perjuangkan
kemana kamu?
orang yang selalu memotivasi ku.
ingat kah kamu dengan rencana kita untuk masa depan?
tau kah kamu bahwa aku sangat mendambakan hal itu terjadi?
sekarang,aku disini sendiri
mengingat kembali semua percakapan kita
mengenang hal yang pernah kita lakukan bersama.
Tapi kamu lebih memilih pergi dan tak pernah berfikir bahwa aku sangat membutuhkan mu.
Jika itu jalan yang kamu pilih,aku mencoba untuk mengerti.
jika kamu ingin kembali dengan keadaan yang lebih baik,aku siap menerima mu kembali.
sangat bodoh memang,namun itulah kenyataannya.
selamat mencari perempuan yang mampu menghadapi mu seperti aku yang selalu sabar untuk menunggu mu pulang.
selamat bertemu di masa depan yang kamu dambakan,meskipun itu tidak bersama ku.
karna aku,walaupun hanya sendiri di sini,akan mencoba bangkit sendiri dan berlari di jalan yang aku ambil sendiri juga.

-orang yang pernah berjuang bersama mu-

Sabtu, 27 Februari 2016

future

Dulu..
wajah mu tak menarik perhatian ku
bahkan,aku mengenalmu dengan sosok pria yang hanya ingin bermain
Aku sangat risih,melihat mu selalu bermesra-an dengan kekasih mu
cerita tentang mu pun rasanya aku menutup telinga
Namun,
perlahan kamu menarik perhatian ku
kamu ada untuk memotivasi ku.
rasanya tidak melihat mu sehari pun begitu hambar
bila aku tak mendengar suara mu,ada rasa yang kurang
seperti masakan tanpa garam.

Kita sudah menata masa depan berdua,memikirkan hal-hal yang terjadi di masa depan
siap menanggung resiko untuk masa depan.

status?hahaha,sepertinya itu tidak penting.kita sudah cukup dewasa,mana mungkin harus terus bertumpu pada status.

jika kamu mampu membuat ku jatuh hati.
tolong,jangan pergi tanpa alasan.