Selasa, 27 Desember 2016

kacau

Air mata pun tak mampu terjatuh, karna ini terlalu dalam lukanya.
Rasanya ingin sekali berteriak hingga semua orang menjadi tuli karna mendengar teriakan kehancuran.
Ingin mengaduh, tapi semua pergi seakan tak mengenal.
Jeritan sudah menumpuk di dada yang membuat nafas tak beraturan, bahkan lupa untuk menghirup oksigen kehidupan.

Hidup terlalu banyak coretan warna, yang semakin lama semakin usang hingga tidak pantas untuk dilihat lagi.
Sepertinya semua memang sudah terlanjur salah, mencari benarnya pun hanya akan menimbulkan luka baru.
Sudah tidak ada lagi yang saya cari di dunia ini, sudah terlalu kacau.
Semuanya membutuhkan tenaga, semuanya menyakiti hati, dan pada akhirnya hanya akan membuat penat kepala.

Jika dengan cara tertidur pulas mampu terlepas dari masalah dunia, saya akan melakukannya.
Namun itu tetap tidak ada gunanya, semua berkecamuk di fikiran, seperti sudah terpatri.
Tidur malam juga sudah terganggu, bahkan saya lupa bagaimana rasanya kenyamanan dunia.

Dan jalan akhirnya adalah mengaduh pada Tuhan.
Hina sekali saya, hanya menyebut nama Tuhan jika sudah lelah.
Baru menyadari bahwa semua yang ada hanyalah semu.
Jika boleh memilih, saya ingin tertidur pulas, benar-benar pulas, hingga semuanya menjadi gelap lalu perlahan hanyalah jiwa yang saya bawa pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar