Rabu, 18 Mei 2016

Akan terbiasa.

Tak apa jika aku sendiri menanti fajar,
asalkan kau tertidur lelap.
Pejamkan mata, dan rasakan kenyamanan dengannya.
Jangan sesekali kau menengok ke arah ku, itu hanya menyakiti ku saja.
Aku pun akan belajar seperti itu, benar-benar melepaskan.
Tidur ku masih belum nyenyak, fikiran ku juga masih saja terganggu, hati ku masih terus berbisik.
Namun perlahan, aku yakin semuanya akan baik-baik saja.
Sama seperti saat kamu belum mengganggu tidur nyenyak ku,
ini hanyalah tentang kenyamanan.
Tapi pasti, aku akan terbiasa lagi.
Terbiasa tanpa kata-kata manis mu, terbiasa tanpa belaian hangat mu.
Sayang, ini sudah berakhir dari lama.
Maaf jika aku masih mengenang mu.

Senin, 09 Mei 2016

pergi lah sayang.

Aku yang di tinggalkan,
Aku yang di pertanyakan tentang retaknya hubungan kita,
Namun aku juga yang di salahkan.
Merelakan kamu dengan wanita yang kamu pilih, tidak kah cukup?
Kamu terlalu mengusik hidup ku, sayang.
Kadang aku merasa kamu ingin di tahan, tapi lebih sering aku merasa kamu menjauhkan diri.
Sudah tidak ada lagi senyum saat kita tanpa sengaja bertemu,
tidak ada lagi uluran tangan mu yang menahan saat aku ingin pergi,
Aku rindu,
Tapi aku sudah merelakan.
Jangan membiarkan ku terlalu larut dalam masalah ini,
Jika kamu ingin pergi, pergi lah. Jangan dipersulit.

Minggu, 08 Mei 2016

kemana kamu?

Sayang?
Kemana kamu?
Sudah bahagia kah?
Atau mungkin kamu sudah begitu nyaman dengan-nya?
Apakah dia memang lebih pantas di banding aku?
Masihkah kamu mengingat kenangan saat kita bersama? walau semenit saja?
Ah, sudah lah, aku tau itu hanya akan membuang waktu mu saja.
Tapi, aku hanya ingin kamu mengerti.
Aku masih di sini, meratapi setiap kejadian yang aku lihat saat kamu bersama-nya.
Tidak ada 1 kisah yang terlewatkan tentang kita,
Aku sangat merindu, tetapi aku tidak ingin kamu kembali.
Untuk apa lagi kamu kembali? Mengulang semua dari awal, berpura-pura bahwa kamu tidak pernah menyakiti ku, dan membiarkan semuanya berakhir seperti dulu lagi?
Sepertinya aku tidak tertarik lagi.
Biarlah seperti ini, tapi, tengoklah aku sesekali hanya untuk memastikan bahwa luka-ku sudah sembuh.



-aku-

orang ketiga

Sebenarnya bukan keinginan ku untuk menjadi orang ketiga di antara hubungan kalian,
Bukan, bukan karna aku terlalu rendah
Bukan pula aku terpancing dengan lelaki mu itu,
Tapi mengertilah, ini hanya untuk penyembuh luka lama ku.
Aku tidak akan merusak kebahagiaan kalian, tidak ada niat untuk merenggut hubungan yang kalian bina selama ini.
Ini masalah hati.
Aku hanya meminjam lelaki-mu untuk membuat ku melupakan luka itu.
Memang, memang benar masih banyak pria di luar sana yang belum menjadi milik wanita lain,
tapi entah lah, aku rasa dia lah yang mampu.
Jika kamu masih belum mengerti juga, dan berfikir aku akan mengambil dia dari-mu, itu hak mu.
Maaf, maaf bila aku menjadi orang ketiga di antara kalian.




8 Mei 2016.

Minggu, 01 Mei 2016

--

Malam ini, biarkan lah berlalu untuk menggantinya dengan pancaran sinar yang menghangatkan.
Tapi ini kisah yang berbeda, bukan tentang kamu yang dengan setia menemani sampai sinar itu memancar, ini tentang bagaimana sulitnya aku mengobati luka yang tidak tahu sampai kapan akan tetap membekas.
Satu hisapan dalam yang membuat emosi ini terus bergelonjak, satu hembusan asap yang menghilang karna udara dingin di malam ini.
Apakah di sana juga merasakan sakit seperti yang ku rasakan? atau mungkin dia tertawa lepas karna tidak ada beban lagi yang harus dia tanggung?
Aku hanya merindu bukan mengharapkan agar semua itu kembali, 
Aku sadar diri sekarang, mungkin memang benar, aku lah perusak mimpi indahnya.
Terlelaplah sayang, biar semua ini mengalir begitu saja sampai air itu larut dan ombak tidak lagi mengganggu-nya.